Selasa (7/11) bertempat di Ruang Pertemuan LPPM UNG, Prof. Dr. Lukman A.R. Laliyo, M.Pd, MM menjadi narasumber pada kegiatan "Workshop Pemodelan Rasch dan Penerapannya dalam Penelitian Kualitatif" yang dilaksanakan oleh Pusat Studi Riset, Publikasi Ilmiah dan Sentra HKI.

Pada kesempatan tersebut, Guru Besar Tetap Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Gorontalo itu memberikan materi tentang dasar-dasar dan pemodelan pengukuran rasch, pengenalan pada materi pengujian multi-rater, dan bagaimana model rasch dapat menghasilkan pengukuran linear dengan interval yang sama.

Menurutnya, pengukuran rasch memiliki beberapa kelebihan karena memenuhi prinsip model pengukuran diantaranya memberikan skala liner dengan interval yang sama, melakukan prediksi terhadap data yang hilang, mampu mendeteksi ketidaktepatan model, memberikan estimasi yang lebih tepat, dan mampu menghasilkan pengukuran yang dapat direplikasi.

“Pengukuran rasch mengurutkan secara terstruktur soal dari yang tersulit sampai termudah dan responden dari yang abilitasnya paling tinggi ke paling rendah secara bersamaan. Oleh karena itu adanya inkonsistensi jawaban dari responden ataupun pola yang tidak umum akan bisa dideteksi. Sifat alamiah dari rasch model bisa memberikan ketelitian dan keakuratan pengukuran”

Berbagai kelebihan inilah yang menjadikan alasan sehingga pemodelan rasch dapat menghasilkan instrumen pengukuran yang lebih baik dan akurat sehingga dapat diterapkan oleh mahasiswa, peneliti dan akademisi dalam penelitian mereka untuk mendukung hasil temuan riset yang lebih berkualitas.

Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Universitas Negeri Gorontalo yang diwakili oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. Harto Malik, M.Hum. Selain itu hadir pula Ketua LPPM Prof. Dr. Novri Youla Kandowangko, MP, Sekretaris LPPM Prof. Lanto Ningrayati Amali, M.Kom, Ph.D, Ketua Panitia Novriyanto Napu, S.Pd, M.App.Ling, Ph.D (Kapus Studi Riset, Publikasi Ilmiah dan Sentra HKI), dan Para Kepala Pusat Studi LPPM UNG.

Peserta berasal dari peneliti dan akademisi dari Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo, serta beberapa dari mahasiswa S1 dan S2.