Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Kedaireka menghadirkan terobosan berupa program link and match baru untuk akselerasi hilirisasi bernama Innovation Fund. Program ini mempertemukan hasil riset di perguruan tinggi yang selaras dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri secara langsung dan mudah. Program ini menawarkan pendanaan 100% dari industri dengan seleksi yang singkat dan administrasi yang ringkas.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, menuturkan bahwa program Innovation Fund merupakan bentuk perkembangan dalam pemenuhan kolaborasi antara kampus dengan dunia industri. Melalui program ini, mitra industri diberikan ruang untuk ikut andil dalam pelaksanaan riset di perguruan tinggi berupa pemberian dana bantuan untuk mendukung inovasi-inovasi baru yang dikembangkan oleh perguruan tinggi dengan relevansi yang sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Pada kesempatan ini, Nizam mengajak para mitra industri dan dunia usaha untuk berpartisipasi dalam mengikuti program Innovation Fund guna mendukung perkembangan kemajuan industri yang menjadi lebih sustainable.
“Kolaborasi yang dilakukan antara mitra industri dengan perguruan tinggi mampu menciptakan sebuah perkembangan kemajuan di bidang industri. Oleh sebab itu, kita mendorong dunia usaha dan dunia industri untuk berinvestasi pada riset dan pengembangan di bidang industri yang telah dibuat oleh perguruan tinggi di indonesia. Innovation Fund dapat menjadi sebuah platform bagi kemajuan indonesia melalui riset dan pengembangan,” ujar Nizam.
Manager Unilever Achmad Aditya turut memberikan tanggapannya terhadap peluang dan dampak yang dihasilkan oleh program Kedaireka melalui kacamata perwakilan salah satu industri global. Achmad sangat amat mengapresiasi kesempatan yang dihasilkan dari program Innovation Fund. Ia mengakui bahwa sejak tiga tahun berjalan, dampak dari program inovasi dan kerja sama antara kampus dan DUDI saat ini sudah dirasakan oleh banyak dunia industri yang terlibat. Hal ini menjadikan Kedaireka sebagai program unggulan yang diminati banyak dunia industri dengan skala global lainnya.
“Perusahaan seperti Unilever selalu bermitra dengan perusahaan global yang kemudian punya teknologi yang sangat canggih, tapi terkadang teknologi ini sangat sulit untuk di-local context-kan. Melalui ekosistem Kedaireka, kami dapat menemukan Kampus-kampus yang mampu mengembangkan teknologi yang telah di local context-kan yang dibutuhkan kami, sehingga hal ini sangat mendukung perusahaan seperti kami dalam melakukan program yang tepat sasaran dengan kebutuhan lingkungan yang ada,” tutur Aditya.
Aditya pun mengajak para dosen untuk mencari peluang dalam program ini. Para dosen di seluruh Indonesia yang memiliki hasil inovasi yang berdampak dan dibutuhkan industri memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan Innovation Fund 100% dari industri beserta pertanggungjawaban administratif.
Melalui pemaparannya, Ketua PMO Kedaireka, Mahir Bayasut menjelaskan keuntungan inovator dalam mengikuti program Innovation Fund ini yakni para dosen langsung dipertemukan dengan dunia usaha atau dunia industri yang membutuhkan solusi. Adapun para mitra industri yang ikut dalam Innovation Fund ini adalah mereka yang mempunyai permasalahan dan pendanaan.
“Keuntungan lainnya bagi dosen dari program Innovation Fund ini secara administrasi dan seleksi akan lebih ringkas karena kami tidak ingin memakan waktu banyak dan pelaksanaan ini 100% pendanaan dari industri (DUDI), sehingga mekanismenya akan berbeda. Sedangkan keuntungan bagi industri adalah mereka akan cost efficient. Jadi tidak perlu mulai dari nol tetapi langsung membiayai. Terakhir, kami memberikan jaminan kepada industri bagaimana industri mendapatkan expertise sesuai rekam jejak,” ungkap Mahir.(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)
Sumber :
Humas Ditjen DiktiristekKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Bertempat di Gedung LPMPP
Bertempat di Fakultas Ekonomi pukul 09:00 WITA
Pukul 09.30 WITA bertempat di Gedung LPPM Ruang Sidang Lt. 2
Lokasi bertempat di Rektorat UNG