Jakarta – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi (FRI) kembali menyelenggarakan webinar Sosialisasi Skema Pendanaan Riset dan Inovasi (RIIM) Kompetisi Tahun 2025 pada Selasa (27/5). Kegiatan ini ditujukan khusus bagi kalangan perguruan tinggi di wilayah tengah dan timur Indonesia, namun terbuka juga untuk wilayah lain.

Ketua Tim Layanan Fasilitasi dan Pendanaan Riset dan Inovasi 2 BRIN, Nungki Indriyani, menyampaikan bahwa Direktorat Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN telah mulai melakukan sosialisasi sejak Januari 2024. Sosialisasi ini mencakup skema RIIM Kompetisi dan RIIM Ekspedisi.

"Direktorat Pendanaan Riset dan Inovasi memiliki delapan skema pendanaan dan fasilitasi riset, namun kali ini kami fokus pada RIIM Kompetisi dan RIIM Ekspedisi, yang diperuntukkan bagi perguruan tinggi dan lembaga di luar BRIN," jelas Nungki.

Dirinya menjelaskan, RIIM Kompetisi merupakan pendanaan riset yang ditujukan untuk mendorong penciptaan kebaruan iptek (novelty) yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut oleh pemangku kepentingan. Output utama yang diwajibkan adalah publikasi Karya Tulis Ilmiah (KTI) dalam jurnal internasional terindeks minimal Q3 serta perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Adapun ketentuan pengusul meliputi: Ketua tim berpendidikan minimal S3, Periset hanya boleh terlibat maksimal pada dua usulan, tim memiliki rekam jejak sesuai tema riset, dan proposal mendapat persetujuan dari institusi asal

Fokus utama RIIM Kompetisi adalah riset di bidang pangan, kesehatan, dan energi, namun terbuka juga untuk tema lain seperti penerbangan, antariksa, hayati, lingkungan, elektronika dan informatika, serta manufaktur. Beberapa tema yang tidak didanai antara lain riset sawit, riset klinis, uji pra-klinik dan klinik, validasi mutu, serta tema yang sudah termasuk dalam skema RIIM Invitasi dan Ekspedisi.

Tahun 2025, BRIN mengalokasikan dana sebesar Rp45.755.750.000,- untuk mendanai 109 proyek di wilayah tengah dan timur Indonesia.

Selain RIIM Kompetisi, Lanjut Nungki, BRIN juga membuka kesempatan pendanaan melalui skema RIIM Ekspedisi, yang ditujukan untuk menghasilkan koleksi ilmiah berupa spesimen atau rekaman data dari kegiatan penjelajahan ilmiah.

Pengusul dapat berasal dari perguruan tinggi, lembaga riset, badan usaha, maupun organisasi masyarakat. Hasil riset berupa publikasi di jurnal internasional (indeks minimal Q3) serta koleksi ilmiah yang wajib diserahkan ke Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah BRIN.

RIIM Ekspedisi mengangkat tema eksplorasi keberagaman masyarakat dan budaya Indonesia, dengan cakupan wilayah strategis: Indonesia Barat, Borneo dan Ibu Kota Nusantara, Kawasan Wallacea, serta Kawasan Papua. Total penerima pendanaan RIIM Ekspedisi mencapai 188 peserta dari seluruh Indonesia.

Nungki menginformasikan, batas akhir pengajuan proposal RIIM Kompetisi tahun 2025: untuk pelaksanaan April: 28 Februari 2025, untuk pelaksanaan Agustus: 30 Juni 2025, untuk pelaksanaan Desember: 31 Oktober 2025. Pendaftaran dan pengiriman proposal dapat dilakukan melalui laman resmi BRIN: http://pendanaan-risnov.brin.go.id

‘’Sebagai bentuk dukungan, BRIN juga menyediakan sesi coaching clinic gratis setiap Selasa minggu pertama dan ketiga, pukul 09.00–10.30 WIB. Peserta dapat berkonsultasi langsung dengan tim Deputi FRI BRIN terkait pengajuan proposal dan teknis pendanaan.Informasi lengkap juga tersedia di laman: https://pendanaan-risnov.brin.go.id. (trs)

Sumber Repost : BRIN