Provinsi Gorontalo menjadi tuan rumah rangkaian pelatihan pengolahan minyak kelapa yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini (18-20 September) bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengolahan kelapa menjadi minyak berkualitas serta mendukung program pengentasan kemiskinan.
Pelatihan berlangsung di tiga kabupaten, yaitu Pohuwato, Boalemo, dan Gorontalo, dengan menghadirkan berbagai perwakilan Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pemerintah Kabupaten Pohuwato, Pemerintah Kabupaten Boalemo, Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM) Provinsi Gorontalo, dan masyarakat setempat.
Perekayasa Ahli Muda dari Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RID) BRIN Agus Sucipto membuka acara dengan menekankan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari Program Reformasi Birokrasi (RB) Tematik BRIN yaitu dengan tema kemiskinan.
“Program ini bertujuan mengurangi jumlah angka penduduk miskin dengan pendekatan peningkatan pendapatan masyarakat melalui usaha pengolahan minyak kelapa,” ucapnya saat membuka acara di Pohuwato Provinsi Gorontalo, Rabu (18/09).
Suzane Peneliti Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) BRIN mengungkapkan, pelatihan yang dipimpinnya mencakup teori dan praktik pengolahan kelapa menjadi minyak kelapa. “Para peserta, termasuk UMKM, mendapatkan pengalaman langsung dalam mengolah kelapa secara alami tanpa bahan kimia, yang menghasilkan minyak yang jernih dan sehat,” ujarnya.
Selama pelatihan peserta diajarkan mulai dari pemilihan kelapa yang baik, proses pembuatan minyak kelapa. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan.
“Pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan dari serangkaian kegiatan kolaborasi yang akan dilakukan antara BRIN, Balai POM dan Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengurangan jumlah angka stunting di Provinsi Gorontalo. Melalui pemberdayaan masyarakat khususnya UKM produk minyak kelapa. Produk yang disasar dalam kegiatan kolaborasi ini adalah Fortifikasi vitamin A ke dalam produk minyak kelapa,” ucapnya.
Peran BRIN dalam kegiatan kolaborasi ini memberikan pelatihan pembuatan minyak kelapa kepada UKM minyak kelapa di Provinsi Gorontalo agar produk minyak kelapa yang dihasilkan terstandar sehingga lolos uji oleh Balai POM dan diberikan ijin edar.
Muindar dari Balai POM Provinsi Gorontalo menyampaikan pentingnya fortifikasi minyak kelapa dengan vitamin A sebagai salah satu langkah menangani masalah stunting yang ada di Gorontalo.
“Selain melakukan uji produk dan pemberian ijin edar, peran Balai POM dalam kagiatan kolaborasi ini yaitu melakukan fortifikasi terhadap produk minyak kelapa dengan penambahan vitamin A ke dalam minyak kelapa. Bertujuan untuk memperbaiki gizi masyarakat melalui penggunaan minyak kelapa tersebut oleh masyarakat sehingga dapat mengurangi jumlah angka stunting di Provinsi Gorontalo,” urainya.
Sementara itu, Kepala Baperlitbang Kabupaten Pohuwato Irfan, menjelaskan bahwa produk minyak kelapa dari IKM Iradats telah merambah pasar luar daerah, termasuk Bali, dan bahkan sudah terdaftar dalam e-Katalog.
Pelatihan hari kedua dilanjutkan di Kabupaten Boalemo, dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Perekonomian Kabupaten Boalemo, perwakilan BRIN, PJ Kepala Desa Botumoito, Bapppeda Kab Boalemo, Dinas Koperasi UKM Perindustrian Perdagangan Kabupaten Boalemo, Bapppeda Provinsi Gorontalo, serta kelompok tani lokal yang anggotanya mayoritas ibu-ibu.
Dari pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok tani, untuk memperdalam keterampilan mereka dalam mengolah minyak kelapa secara mandiri dan meningkatkan pendapatan mereka.
Hari terakhir pelatihan berlangsung di Kabupaten Gorontalo, dihadiri oleh dua kelompok tani, yaitu kelompok Mawar dan kelompok Anugrah, yang terdiri dari ibu-ibu. Perwakilan dari BRIN, Bapelitbangda Kabupaten Gorontalo, Bapppeda Provinsi Gorontalo dan Balai POM Provinsi Gorontalo turut hadir. Pelatihan ini diikuti dengan antusiasme tinggi dari masyarakat setempat, dengan jumlah peserta yang tetap konsisten hingga acara penutupan.
Perwakilan Balai POM Provinsi Gorontalo menyambut baik pelatihan ini, menekankan bahwa masyarakat kini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang proses pembuatan minyak kelapa berkualitas. Balai POM juga memberikan dukungan terkait fortifikasi minyak kelapa dengan vitamin A, dan masyarakat diharapkan dapat mengajukan izin edar kepada Balai POM untuk memasarkan produk mereka dengan standar kesehatan yang sesuai.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, BRIN berharap keterampilan yang diperoleh oleh masyarakat di tiga kabupaten tersebut dapat membantu mereka dalam memproduksi minyak kelapa yang sehat, berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Pelatihan ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor pengolahan minyak kelapa.
Sumber : BRIN
Bertempat di Gedung LPMPP
Bertempat di Fakultas Ekonomi pukul 09:00 WITA
Pukul 09.30 WITA bertempat di Gedung LPPM Ruang Sidang Lt. 2
Lokasi bertempat di Rektorat UNG