AI dapat digunakan untuk menganalisis dan mengekstraksi pola dari jumlah data besar dengan lebih cepat dan akurat daripada manusia. Ini memungkinkan pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang lebih baik dan prediksi yang lebih akurat. Dalam kehidupan sehari-hari, contoh penggunaan AI antara lain adalah asisten pribadi digital, kendaraan otonom, rekomendasi produk, chatbot, diagnosis kesehatan, penerjemah bahasa, dan lain-lain.
Untuk melestarikan tradisi lokal Gorontalo, mahasiswa KKN Universitas Negeri Gorontalo menggelar sosialisasi Wungguli lo Me’eraji memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI). Me'eraji adalah salah satu tradisi masyarakat Gorontalo untuk memperingati Isra Mikraj. Tradisi ini dilakukan setiap tanggal 27 Rajab dalam penanggalan Hijriah. Wungguli lo Me’eraji mengisahkan perjalanan isra dan mikraj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang mengandung pesan-pesan moral agar semua masyarakat berbuat baik dan berbudi luhur terhadap sesama makhluk Allah.
Sosialisasi ini mengusung tema ”Pemberdayaan Anak di Kawasan Pesisir Teluk Tomini Melalui Pelatihan Me’eraji berbasis Artificial Intelligence Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal”. Acara berlangsung pada Kamis, 13 September 2024 di Kantor Desa Sipatana, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato.
Menurut Ayu Hidayanti Ali, saat ini sudah banyak budaya lokal Gorontalo yang makin hari tidak diminati oleh generasi muda. Perkembangan teknologi yang begitu pesat semakin memarginalkan kebudayaan lokal. Melalui kegiatan sosialisasi berbasis digital, diharapkan mahasiswa dapat menggaet minat pemuda untuk lebih peduli dalam melestarikan budaya lokal Gorontalo.
Bertempat di Gedung LPMPP
Bertempat di Fakultas Ekonomi pukul 09:00 WITA
Pukul 09.30 WITA bertempat di Gedung LPPM Ruang Sidang Lt. 2
Lokasi bertempat di Rektorat UNG